Panja RUU Keantariksaan Pertanyakan Kualitas Alat di Pontianak
Anggota DPR dari Partai Golkar Azwir Dainytara mempertanyakan standar fasilitas atau alat yang digunakan Lapan, di Balai Dirgantara, Pontianak. "Dari alat yang ditampilkan kalau melihat ukurannya ini apakah sesuai standar atau tidak,"tanyanya saat Kunjungan Spesifik RUU Panja Keantariksaan ke Kalimantan Barat, yang dipimpin oleh Ketua Komisi VII DPR Soetan Bhatoegana, di Balai Dirgantara, Pontianak, baru-baru ini.
Menurutnya, riset yang dilakukan oleh Lapan seharusnya onestop service, pasalnya, banyak riset yang dilakukan itu menyebar di seluruh Kementerian dimana-mana. "Begitu juga soal riset Lingkungan Hidup, dimana memungkinkan dikerjakan oleh peneliti di Lapan,"tambahnya.
Sementara Alimin Abdullah (F-PAN) mengharapkan RUU Keantariksaan dapat berguna bagi Rakyat Indonesia. "artinya Jangan sampai setelah ada UU ternyata tidak ada manfaatnya bagi rakyat, karena itu ini harus dijelaskan kepada rakyat bagaimana UU ini nantinya melindungi rakyat Indonesia,"paparnya.
Menurutnya, jangan sampai sampai UU keantariksaan hanya sebagai pelengkap saja dan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat.
Milton Pakpahan (F-PD) mengatakan, saat peninjauan ke Brasil ada beberapa pilar yang mendukung keantariksaan ini, seperti Angkatan Udara, TNI dan lembaga lainnya. "Kita tidak ada sinergi yang fokus bersama, intinya apakah membentuk badan baru, sehingga lebih fokus dan perlu diberikan ruang didalam RUU ini,"paparnya.
Dia menambahkan, seharusnya Lapan lebih fokus dalam meningkatkan fasilitas khususnya daerah khatulistiwa."Aset kita ini menyebar harusnya lebih fokus aja di daerah khatulistiwa,seperti Palu ataupun Pontianak,"katanya. (si)